SUMENEP- Menghadapi momentum Hari Raya Idul Fitri tahun ini, Bank BPRS Bhakti Sumekar menyediakan layanan penukaran uang baru bagi masyarakat, khususnya warga yang menjadi nasabahnya.
Kepala Pusat Operasional Bank BPRS Bhakti Sumekar Febri menjelaskan, penukaran uang itu sudah termasuk uang emisi terbaru. Selanjutnya, kata dia, dana tersebut juga telah didistribusikan ke seluruh cabang BPRS Bhakti Sumekar.
“Kami sudah distribusikan uang baru tersebut ke kantor cabang BPRS. Jadi bagi nasabah yang mau menukarkan uang, bisa langsung di BPRS terdekat,” jelasnya, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (27/3/2023).
Dirinya mengatakan, untuk saat ini penukaran uang memang masih diprioritaskan bagi nasabah BPRS Bhakti Sumekar di seluruh daerah.
Namun, pihaknya tidak menutup kesempatan bagi masyarakat non-nasabah, yang juga ingin melakukan penukaran.
“Tidak ada persyaratan khusus bagi yang ingin menukarkan uang,” lanjutnya.
Sementara itu, dikonfirmasi secara terpisah Direktur Utama Bank BPRS Bhakti Sumekar Hairil Fajar mengatakan, pihaknya dapat memastikan, bahwa dalam penukaran uang di BPRS Bhakti Sumekar, jumlah uang yang harus dikeluarkan oleh nasabah, nominalnya sama dengan jumlah yang akan diterimanya.
“Kita pastikan penukaran uang jumlahnya sama, misalkan nasabah menukar Rp 100 ribu, maka yang harus disetorkan oleh nasabah juga Rp 100 ribu,” katanya.
Dirinya menyampaikan, BPRS Bhakti Sumekar, berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada para nasabah. Namun, karena ketersediaan uang baru atau hasil cetak sempurna (HCS) terbatas, maka jumlah penukaran tiap nasabah juga akan dibatasi.
“Kami akan layani, tapi terbatas jumlahnya. Karena jumlah HCS tidak banyak,” tandasnya.
Diinformasikan sebelumya, Bank Indonesia (BI) bekerjasama dengan seluruh perbankan, menyediakan dana sebesar Rp 195 triliun yang didistribusikan di 5066 titik seluruh Indonesia, untuk kebutuhan penukaran uang baru, yang akan dimulai tanggal 27 Maret 2023 sampai 20 April 2023.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi