SUARA INDONESIA SUMENEP

Komisi IV DPRD Sumenep Bersitegang dengan Disbudporapar Soal Anggaran Santri Enterpreneur 2024

Wildan Mukhlishah Sy - 03 August 2023 | 15:08 - Dibaca 948 kali
News Komisi IV DPRD Sumenep Bersitegang dengan Disbudporapar Soal Anggaran Santri Enterpreneur 2024
Kegiatan Santri Enterpreneur Sumenep. (Foto: Imam for Suaraindonesia.co.id)

SUMENEP, Suaraindonesia.co.id - Anggota Komis IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep Masdawi, diketahui sempat bersitegang dengan Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Moh Iksan. 

Hal tersebut merupakan dipicu soal pengajuan anggaran untuk program Santri Enterpreneur, pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024 mendatang. 

Pasalnya, Masdawi mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih belum melihat output yang jelas dari program Santri Enterpreneur tersebut. Akan tetapi Disbudporapar, malah mengajukan kembali anggaran sebesar Rp 1,2 miliar, untuk pelatihan yang sama. 

"Pada 2024, kita harus melihat dulu out put yang 2023, ada atau tidak, jelas atau tidak out putnya ini," ungkap Masdawi kepada suaraindonesia.co.id, Kamis (03/08/2023). 

Politisi Partai Demokrat itu menegaskan, jika hanya dilakukan pelatihan tanpa adanya kontinuitas dan aksi nyata, maka hasilnya akan nihil. Terlebih, apa bila rentang waktu kegiatan hanya berbatas dua hingga tiga hari saja, maka skill dari peserta tak akan terasah secara maksimal. 

Dia menilai, jika hanya digunakan untuk pelatihan tanpa adanya out put yang jelas dari program Santri Enterpreneur.

Maka lebih baik, anggaran dipangkas dan dialokasikan untuk membuat spot atau gerai pemasaran produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) hasil dari pesantren. 

"Selama dua tahun, dari 2022 dan 2023 ini out put Santri Enterpreneur sama sekali tidak jelas, Jangan-jangan malah bukan santri yang diikutkan pelatihan," duganya. 

Tak sampai disitu, Komisi IV juga menerima laporan bahwa ada beberapa peserta pelatihan Santri Enterpreneur lebih memilih untuk menjual peralatan yang diberikan sebagai bantuan.

 Jika hal itu benar adanya, maka pihaknya akan memberikan sanksi agar oknum terkait dihapus dari keikutsertaan salam program Santri Enterpreneur. 

"Kami akan awasi dengan ketat. Perihal alat yang dijual, kami akan telusuri langsung, kalau ternyata benar maka kami hapus kepesertaannya," ucap Masdawi

Menanggapi hal itu, Kepala Disbudporapar Mohammad Iksan mengatakan, meski tidak maksimal, namun out put program Santri Enterpreneur dapat terlihat dari beberapa produk seperti batik dan blangkon. 

Menurut keterangan Iksan, pelaksanaan Santri Enterpreneur juga turut melibatkan peran organisasi kepemudaan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumenep, dalam menyasar para peserta. 

"Meskipun tidak maksimal, tapi saya rasa ada out putnya. Memang produknya masih belum sampai di ekspor, tapi banyak peserta Santri Enterpreneur, saat ini mulai membangun usahanya, berbekal apa yang didapatkan selama pelatihan," tandasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor : Irqam

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya