SUMENEP, Suaraindonesia.co.id - Badan Narkotika Nasional (BNN) menggelar rapat koordinasi (rakor) kelembagaan tokoh agama dan tokoh masyarakat wilayah Madura di Kabupaten Sumenep, Selasa 7 November 2023 kemarin.
Pada rakor itu, BNN menyosialisasikan kepada para tokoh agama maupun tokoh masyarakat yang hadir tentang bahaya narkoba.
"Acara itu merupakan rakor yang diadakan oleh BNN dengan mengumpulkan para tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk diadakan semacam workshop tentang bahaya narkoba," ujar Nurul Hayati, salah satu tokoh masyarakat yang hadir.
Lewat kegiatan tersebut, kata perempuan bercadar itu, ada beberapa unsur elemen lain yang juga hadir di sana. Mulai dari pengurus organisasi, para kiai, wartawan hingga aktivis penggiat antinarkoba dan sebagainya.
Ia menuturkan, kegiatan itu merupakan salah satu langkah BNN untuk bersinergi bersama mencegah penyalahgunaan narkoba di berbagai elemen masyarakat, sekaligus membantu pemerintah untuk penanggulangannya.
"Karena bayangan narkoba ini sudah semakin merajalela, dan sudah dengan berbagai cara, berbagai strategi untuk menggiring anak-anak bangsa ini agar tidak menggunakan narkoba," paparnya.
Selaku perwakilan masyarakat sekaligus Direktur PAUD H.I El Fath, pihaknya bergerak untuk memberikan kesadaran kepada orang tua anak didiknya.
Sebab, menurut dia, anak-anak terutama yang masih berusia dini, sangat bergantung dengan orang tuanya, sehingga pencegahan pertama harus bisa dilakukan di rumah.
"Karena di PAUD juga menjadi tempat berkumpulnya orang tua siswa, mereka diajak bersama-sama untuk waspada atau peduli terhadap bahaya narkoba," ujarnya.
Pihaknya juga telah bekerjasama dengan BNN untuk melaksanakan program parenting bagi orang tua dengan materi seputar bahaya narkoba.
"Kami undang BNN agar BNN juga terlibat dalam pembelajaran untuk menyosialisasikan bahaya zat-zat yang membahayakan tubuh dan yang harus dihindari," lanjutnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi