BANYUWANGI- Maskapai penerbangan milik Susi Pudjiastuti, PT ASI Pudjiastuti Aviation atau Susi Air rute Banyuwangi-Sumenep dan sebaliknya resmi dibuka.
Wakil Bupati Sumenep Dewi Khalifah didampingi jajaran Forkopimda telah menjajal penerbangan perintis Susi Air perdana dari Sumenep menuju Banyuwangi pada Selasa (11/1/2021).
Pesawat milik mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI ini memiliki jarak tempuh selama 45 menit.
Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah menyampaikan, penerbangan perintis rute Banyuwangi-Sumenep telah disetujui Kementerian Perhubungan RI dan terealisasi di awal tahun 2022.
Penerbangan perintis komersial yang telah resmi dibuka ini menggunakan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Trunojoyo Sumenep.
Penerbangan perintis rute Banyuwangi-Sumenep dan sebaliknya bekerjasama dengan Susi Air sebagai operator.
"Dengan menggunakan pesawat jenis Cessna C208B Grand Caravan dengan 14 kursi. Dua kursi pilot kopilot, dan 12 kursi penumpang, waktu tempuh kurang lebih 45 menit," beber Wabup Sugirah.
Sugirah menyebut, dibukanya rute Banyuwangi-Sumenep dapat mempermudah transportasi menuju Madura. Selain itu dapat meningkatkan perekonomian dan bermanfaat bagi masyarakat Banyuwangi.
"Rute Banyuwangi-Sumenep menjadi titik terang pertumbuhan ekonomi Banyuwangi-sumenep, lebih lagi menjalin komunikasi persaudaraan dan persahabatan," ujar Sugirah.
Sementara Wabup Sumenep Dewi Khalifah mengungkapkan, dibukanya penerbangan rute Sumenep-Banyuwangi merupakan cita-cita yang selama ini diimpikan.
"Semoga ini menjadi berkah untuk Banyuwangi dan Kabupaten Sumenep," kata Wabup Dewi di Bandara Internasional Banyuwangi.
Dia juga menuturkan, banyak manfaat yang nantinya akan berdampak baik bagi masyarakat terutama dari Sumenep adanya penerbangan perintis ini.
Sebab, kata dia, masyarakat Sumenep banyak yang berdomisili di Banyuwangi. Mereka melakukan hubungan bisnis di Bumi Blambangan.
"Rute penerbangan yang diadakan hari ini bekerjasama dengan Susi Air, tentunya menjadi salah satu solusi untuk masyarakat Sumenep agar lebih dekat kepada Banyuwangi dan Bali," ucapnya.
Selain itu, dampak adanya penerbangan ini juga akan menumbuh kembangkan sektor pariwisata baik di Banyuwangi maupun Sumenep.
"Salah satunya manfaat, misalnya kunjungan wisata. Nanti bisa dibuatkan wisata Sumenep dengan wisata Banyuwangi atau sebaliknya," kata Wabup Sumenep.
Dia mencontohkan, mungkin di Banyuwangi ada waktu tertentu untuk menggelar festival makan durian bersama. "Di Sumenep juga ada waktu tertentu sekitar bulan Februari-Maret makan srikaya bareng-bareng," katanya lagi.
Dua potensi wisata ini, kata dia, nantinya bisa dipadukan. Sehingga menjadi sesuatu yang menarik untuk kedua daerah dengan adanya pertukaran wisatawan domestik. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi