SUMENEP, Suaraindonesia.co.id- Rumah produksi batik Canteng Koneng asal Sumenep terus mengembangkan sayap bursa batik nasional dengan cara memberikan banyak pelatihan, mulai dari anak-anak usia dini, masyarakat umum hingga para warga binaan di Rumah Tahanan (Rutan) di berbagai daerah.
Pemilik Canteng Koneng (Cako) Didik Haryanto mengaku sengaja memilih lapas untuk memberikan pelatihan membatik kepada warga binaan.
Ia ingin dengan pelatihan tersebut para narapidana memiliki nilai tambah, sehingga nanti saat keluar dari tahanan mereka bisa memulai kembali episode hidupnya dengan keterampilan membatik.
"Napi menjadi sasaran utama itu semata-mata niat tulus kami, bagaiamana mereka warga binaan kelak ketika mereka sudah keluar dari lapas mereka punya pekerjaan tidak perlu melamar lagi di perusahaan orang lain," ujarnya.
Lebih jauh, Didik mengatakan hingga saat ini pelatihan-pelatihan yang Cako lakukan di lapas telah melahirkan banyak motif-motif baru, seperti Batik Capra dari lapas Sumenep, Batik Gajah Uling Jeruji dari rutan Banyuwangi hingga Batik Gembok dari Mataram.
"Batik Gembok sendiri kemarin dipakai oleh Gubernur NTB. Di situ mulai dikenal Batik Gembok dari Mataram," papar Didik.
Dengan cara tersebut kata Didik bursa Batik Nasional bisa semakin melebar dan semakin eksis di pasaran.
"Terus kita lakukan kegiatan-kegiatan positif yang berkaitan dengan meningkatnya bursa perbatikan nasional," ungkapnya.
Hingga saat ini Canteng Koneng aktif melakukan kegiatan pelatihan-pelatihan tersebut, bahkan beberapa waktu ke depan, Didik mengatakan pihaknya akan kembali mengadakan pembinaan di rutan tepatnya di Malang.
Ia mengungkapkan bahwa hal tersebut tidak hanya dilakukan pada Hari Batik Nasional yang bertepatan pada tanggal 2 Oktober, melainkan setiap saat hingga batik menjadi industri yang mampu membantu perekonomian masyarakat.
"Bisa dikerjakan di rumah, mendapatkan untung di rumah sendiri tanpa bergantung kepada orang lain, bisa mandiri dengan keluarga lain di rumah, itu tujuan utamanya," tegas Didik.
Selanjutnya ia juga berharap, nantinya hal tersebut tidak hanya menjadi fokus Cako tetapi juga uluran tangan pemerintah. Sehingga putra-putri daerah merasa memiliki wadah khusus untuk mengembangkan keahlian dalam membatik.
"Tentu saya berharap kepada pemerintah untuk lebih aktif lagi mendukung, menghargai, mensupport karya-karya putra daerahnya masing-masing tentunya, karena tidak hanya di Sumenep," harapnya.
Menurutnya, ketika pemerintah ikut mensupport, maka kreatifitas masyarakat juga akan tumbuh dan semangat mereka pun terus terasah agar berani maju, hingga mampu mandiri dengan keahlian yang telah dimiliki.
"Supaya mereka terus tumbuh, kita bina, kita latih, itu mempunyai semangat juang lebih dan bisa maju seperti Canteng Koneng saat ini," tandasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
Editor | : Wildan Muklishah |
Komentar & Reaksi