SUARA INDONESIA SUMENEP

Libur Idul Adha, Ini Wisata Religi yang Bisa Kamu Kunjungi di Sumenep

Wildan Mukhlishah Sy - 29 June 2023 | 08:06 - Dibaca 4.83k kali
Wisata Libur Idul Adha, Ini Wisata Religi yang Bisa Kamu Kunjungi di Sumenep
Asta Tinggi, salah satu destinasi wisata religi di Kabupaten Sumenep. (Foto: Facebook Wonderful Madura).

SUMENEP, Suaraindonesia.co.id - Libur Idul Adha menjadi salah satu momentum untuk menghabiskan waktu bersama dengan keluarga, teman, sahabat atau pasangan.

Beberapa orang biasanya memilih untuk menikmatinya dengan berkunjung ke sejumlah tempat wisata alam hingga religi. 

Kali ini, suaraindonesia.co.id akan menyajikan beberapa destinasi wisata religi yang bisa menjadi referensi untuk menghabiskan waktu libur Idul Adha bersama dengan orang-orang terdekat.

Selain biayanya yang dipastikan tidak menguras isi kantong, berkunjung ke lokasi ini juga dinilai akan semakin mendekatkan hubungan kita dengan Allah SWT. 


Masjid Agung Sumenep

Masjid Agung Sumenep atau biasa dikenal dengan Masjid Jami' Sumenep, menjadi destinasi wisata religi pertama yang bisa anda kunjungi, saat singgah ke Kabupaten Sumenep. 

Desain bangunan yang masih menyisakan kesan kerajaan Sumenep di masa lalu, membuat pengunjung semakin terhipnotis seolah terbawa pada zaman kejayaan Keraton Sumenep. 

Tempat ibadah bersejarah ini, telah berdiri sejak tahun 1779 Masehi. Gaya arsitekturnya merupakan gabungan dari unsur budaya Persia, Arab, Cina, India dan Jawa.

Hal itu, seolah menunjukkan Kabupaten Sumenep dihuni oleh berapa etnis serta menjadi simbol bahwa Islam senantiasa menjaga dan mengayomi kerukunan umat beragama di Sumenep. 

Lokasi Masjid dengan bangunan dominan berwarna hijau, kuning dan putih tersebut berada di jantung kota, tepat di seberang Alun-alun Taman Bunga Sumenep. 


Asta Tinggi

Asta Tinggi Sumenep, adalah sebuah situs sejarah yang merupakan tempat dimakamkannya para raja-raja Keraton Sumenep pada zaman dahulu. Lokasinya berada di daerah dataran tinggi Desa Kebonagung, Kecamatan Kota atau sekitar sepuluh menit perjalanan dari Alun-alun Kota Sumenep. 

Arsitektur bangunan pada area wisata religi tersebut, sangat kental dengan budaya Hindu-Jawa. Pasalnya, Asta Tinggi dibangun oleh Pangeran Rama, pada saat Keraton Sumenep masih di bawah pemerintahan Kerajaan Mataram. 

Terdapat tiga kubah yang didalamnya berisi makam-makam raja dan kerabat Keraton Sumenep terdahulu. Pengunjung biasanya akan memanjatkan doa kepada Allah di sejumlah titik tersebut. 


Asta Sayyid Yusuf

Asta Sayyid Yusuf, terletak di Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep dan masih menjadi salah satu wisata religi yang sering dikunjungi oleh peziarah, baik lokal maupun luar daerah. 

Konon katanya, asta ini dikenal sebagai makam dari ulama sufi bermama Syekh Yusuf al Makassari yang diketahui sebagai mursyid atau pembimbing tarekat khalwatiyah. 

Untuk sampai di lokasi tersebut, anda harus menempuh jarak sekitar 30 menit dari jantung Kota Sumenep menuju ke Pelabuhan Kalianget. Setelahnya, pengunjung menggunakan transportasi laut berupa Kapal Tongkang atau perahu kecil, untuk menyebrang ke Pelabuhan Talango.

Para peziarah biasanya memilih berjalan kaki atau menggunakan jasa becak yang telah disediakan oleh warga setempat, dengan jarak tempuh sekitar 10-15 menit dari Pelabuhan Talango menuju ke Asta Sayyid Yusuf. 


Pasarean Asta Buju' Panaongan

Pasarean Asta Buju' Panaongan menjadi rekomendasi wisata religi berikutnya. Lokasinya terletak di Desa Panaongan, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep atau sekitar 1 jam ke arah barat dari pusat Kota Sumenep. 

Asta buju' panaongan baru ditemukan pada tahun 1999 lalu. Konon katanya, sang juru kunci Imam Syafi'i bermimpi melihat cahaya turun di sebelah barat daya pohon siwalan, "neng beddih se ngandung" (gundukan pasir-red). Atas mimpinya itu, dirinya bersama saudara dan kemenakannyabmelakukan penggalian terhadap gundukan pasir di tempat tersebut. 

Alhasil, pada malam ke-enam penggalian, mereka pertama kali menemukan pagar makam kemudian disusul dengan penemuan beberapa makam lengkap beserta nisan yang telah bertuliskan nama masing-masing almarhum/almarhumah di dalamnya.

Berdasarkan cerita yang beredar di masyarakat, salah satu makam di sana mengeluarkan wangi seperti aroma Hajar Aswad di Ka'bah Makkah yang kemudian membuat masyarakat setempat hingga luar Madura berbondong-bondong untuk datang berkunjung, sekedar memvalidasi informasi yang beredar atau melakukan doa di tempat itu.

Demikian beberapa destinasi wisata religi di Kabupaten Sumenep yang bisa menjadi pilihan bagi anda jika ingin menghabiskan waktu libur panjang selama cuti Idul Adha 2023.

Untuk biaya tiket masuk sendiri, berkisar antara Rp. 0 sampai Rp. 10.000, tergantung jumlah rombongan yang berkunjung. 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor : Lutfi Hidayat

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya